Palembang – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palembang, Raudhatul Jannah dari Fraksi Partai Gerindra sudah terjun ke dunia politik sejak 2009 dengan menjadi simpatisan Partai Gerindra.
Kemudian pada 2012, Raudhatul Jannah yang akrab dipanggil Ara ini menjadi pengurus di DPC Partai Gerindra Kota Palembang.
“Awalnya saya menjadi simpatisan Partai Gerindra pada 2009. Kemudian menjadi pengurus Partai Gerindra di 2012. Jadi saya terjun di Partai Gerindra sejak masih kuliah S1 di Universitas Muhammadiyah Palembang. Kemudian, berlanjut hingga S2 juga di Universitas Muhammadiyah Palembang jurusan ekonomi manajemen,” ujarnya saat diwawancarai di Fraksi Partai Gerindra, DPRD Kota Palembang, Senin (27/2/2023).
Lebih lanjut, istri dari M Eko Riyan Firmansyah ini menuturkan, dia memilih Partai Gerindra karena mengaku kagum dengan sosok Prabowo Subianto.
“Bapak Prabowo menurut saya adalah sosok tokoh nasional yang memiliki jiwa nasionalisme tinggi. Oleh sebab itu, saya pada 2009 secara sukarela menjadi simpatisan Partai Gerindra,” katanya.
Raudhatul Jannah yang merupakan anak dari pasangan Sunda Hadi dan Rudiah ini mengungkapkan, dalam keluarganya tidak ada yang terjun ke dunia politik.
“Orang tua tidak ingin berpolitik. Dari keluarga tidak ada yang ingin berpolitik, jadi saya sendiri yang terjun di dunia politik. Dari kecil sejak SD dan SMP saya sudah hobi bersosialisasi. Oleh sebab itu, dari SMP hingga SMA saya ikut OSIS,” bebernya.
“Saat kuliah saya tidak sempat berorganisasi karena langsung terjun ke politik. Pada 2014 saya mencalonkan diri pada pileg DPRD Kota Palembang dari Dapil VI meliputi Kecamatan Kertapati, Seberang Ulu (SU) I, dan Jakabaring. Tapi belum rezeki, akhirnya mencalonkan diri lagi pada 2019, dan akhirnya saya dilantik sebagai pengganti antar waktu (PAW) sisa masa jabatan 2019-2024 dari Fraksi Partai Gerindra dalam rapat paripurna ke-24 masa persidangan III pada 30 November 2022,” bebernya.
Dia menuturkan, di Partai Gerindra Kota Palembang ini hampir diisi 80 persen tokoh pemuda. “Jadi ada regenerasi, tapi kita sebagai junior tetap butuh bimbingan para senior,” ucapnya.
Raudhatul Jannah mengungkapkan, keinginan maju pada Pileg karena dia berasal dari daerah, tepatnya dari sebuah desa di Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Sehingga dirinya termotivasi untuk, bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Apalagi untuk perempuan ada hal-hal yang tidak sama dengan kebutuhan laki-laki. Dengan adanya keterwakilan dari perempuan jadi tahu kebutuhan kita perempuan itu apa yang bisa disuarakan,” tuturnya.
Saat ini, sambung Raudhatul Jannah, keterwakilan di DPRD Kota Palembang baru lima orang. Artinya, itu belum mencapai kuota 30 persen keterwakilan perempuan di DPRD Palembang ini.
“Jadi memang harus banyak didorong keikutsertaan perempuan di DPRD Kota Palembang. Dan saya Insya Allah jika diberi kesehatan dan umur panjang, maka akan kembali maju pada Pileg 2024 mendatang,” paparnya.
Ketika ditanya mengenai sosialisasi ke masyarakat, Raudhatul Jannah mengatakan, sebagai wakil rakyat tidak perlu harus menunggu Pemilu untuk turun ke masyarakat. Karena turun ke masyarakat mendengarkan aspirasi.
“Setelah dilantik menjadi anggota DPRD. Maka sudah kewajiban kita turun mendengarkan keluhan, aspirasi masyarakat. Jadi jangan menunggu saat pemilu. Karena kita mewakili masyarakat, harus menyampaikan aspirasi masyarakat.Dan sudah menjadi kewajiban kita menyampaikan aspirasi dari masyarakat kepada pemerintah. Karena masyarakat itu, melihat kita datang dan mendengarkan aspirasinya, mereka sudah senang,” paparnya.
Ketika ditanya suara yang diraih pada Pileg 2019, Raudhatul Jannah mengungkapkan, kemaren meraih hampir 3000 suara. Target ke depan adalah meraih minimal 6.000 suara. Kalau bisa sebanyak-banyaknya di Dapil VI.
“Karena target kita mendapat 2 kursi untuk partai Gerindra di setiap dapil, termasuk Dapil VI.Karena tidak menutup kemungkinan setiap partai itu bisa dua kursi asal seluruh calegnya itu bekerja semua,” bebernya.
Untuk saat ini, lanjut Raudhatul Jannah, yang paling banyak jadi aspirasi masyarakat di Dapil VI adalah soal lampu penerangan, sampah, kesehatan dan pendidikan.
“Untuk mengatasi persoalan sampah, harus kerjasama dengan seluruh stakeholder. Selain itu, pola pikir masyarakat harus diubah agar tidak membuang sampah sembarangan. Jadi persoalan sampah ini, tidak bisa pemerintah saja yang bekerja,” tandasnya.
Raudhatul Jannah adalah anak pertama dari enam bersaudara. Raudhatul Jannah memiliki adik bernama Rabiyatul Adabiyah, Saidatul Asamiyah, Misbatul Munawaroh, M Ulil Amri, Izatul Zara Balqis.